Rabu, 13 Agustus 2014

BANG KODIR

  Bangil Kota Bordir

Mengapa kota bangil kini sering di sebut BANG KODIR? atau bisa di sebut bangil kota bordir?
tentunya semua juga ada alasanya, sekilas kita bahas mengenai kota bangil.
mungkin pembaca juga banyak yang belum tau dimana kota bangil itu? kota bangil terletak di kabupaten pasuruan, meskipun kota tersebut di bilang kota yang kecil, nmaun di situ masyarakatnya majemuk, mulai dari beberapa etnis, agama, adat istiadat, semuanya hidup secara damai dan rasa kekeluargaanya sangat terasa. selain kota bangil di kenal kota santri karena banyaknya pondok pesantren yang ada kota bangil juga di kenal dengan pengrajin bordirnya.

Bangil adalah tempat tinggal saya, di situlah saya lahir sampai saya setua ini hehe. karena di situ banyaknya kerajinan dan bakat yang ada, tidak di hiraukan lagi dengan bordirnya yang sangat menarik hati, dan di sini saya akan memberikan sekilas gambaran dari kota bordir yang sudah di minati banyak orang.


Ibu Negara Ani Yudhoyono mengunjungi rumah busana Faiza Bordir di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Ibu Negara Ani Yudhoyono mengunjungi rumah busana Faiza Bordir di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Ibu Negara, Ani Yudhoyono melakukan kunjungan ke sejumlah sentra kerajinan di wilayah Jawa Timur. Salah satunya, Faiza Bordir, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (2/5).

Ibu Ani yang didampingi Ibu Herawati Boediono disambut oleh Bupati Pasuruan dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten Pasuruan masing-masing beserta istri dan Pemilik Faiza Bordir.

Ibu Ani tampak asyik memilih kain dan baju bordir serta batik. Ia pun sempat berujar perlu promosi ekstra untuk memperkenalkan Bangir sebagai kota bordir.

"Saya berharap bisa diperkenalkan bahwa Bangil ini kota bordir," katanya.

Ia menyakini kota Bangir sudah lama menghasilkan bordir dengan kualitas yang tak kalah tinggi. Tetapi, ia sedidkit menyayangkan kota tersebut belum seterkenal kota lain dengan kerajinan yang sama seperti Tasikmalaya, Jawa Barat; Kudus, Jawa Timur; Padang, Sumatera Barat.

"Saya kira ini sudah lama kok, ini sudah lama tapi tidak belum setenar Tasik, Kudus, atau Padang," katanya.

Masyarakat kota Bangir rata-rata membordir. Hasil bordiran dikumpulkan kemudian dikirim ke kota-kota besar. Utamanya Jakarta. Permintaannya pun semakin meningkat. Sayangnya, permintaan itu belum bisa dibarengi dengan produksi yang bisa dihasilkan. Untuk jilbab saja, permintaan bisa mencapai 2ribu kodi, tetapi hanya bisa dipenuhi sekitar 500 kodi saja. Permintaan pun baru bisa dilakukan untuk partai-partai kecil.

Ibu Ani pun meminta agar kementerian Koperasi dan UKM memberikan bantuan. "Dibantulah sama kementerian. Bankodir: Bangil Kota Bordir yang sudah dicanangkan sejak 2005," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan mengatakan industri kecil dan kerajinan perlu didukung. Salah satunya dimotivasi oleh pimpinan negara.

Menurutnya, Bangil sebagai kota bordir menunjukkan adanya ekonomi kreatif yang sedang tumbuh. "Home industri di masyarakat telah dikukuhkan. Masyarakat diberikan pembinaan dan ditampung hasil produksinya sehingga ekonomi bisa berkembang," katanya.

Ia mengatakan selain kota-kota besar, hasil bordiran kota Bangil pun diminati masyarakat luar negeri. Sudah ada permintaan dari Malaysia dan Brunai Darussalam untuk hasil karya masyarakat kota Bangil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar